Scatter Hitam, Mahjong Ways 2, dan Jumbo di Tengah Siang
Nunung lagi makan tahu goreng waktu lihat cuplikan film Jumbo di TV. Kartun gajah biru dengan mata gede, ekspresi lucu, dan musik yang terlalu riang untuk hari Selasa yang gerah. Di bawah layar, teks berjalan: Jumbo pecahkan rekor box office minggu ini. Nunung ngunyah pelan. Gajah kok bisa viral. Film anak-anak bisa nembus puluhan miliar. Dunia memang aneh.
Di tangan kirinya, ponsel menyala. Mahjong Ways 2 belum ditutup sejak tadi pagi. Bukan karena lagi menang, cuma males aja keluarin aplikasi. Apalagi belakangan ini banyak yang omong soal scatter hitam. Katanya makin sering muncul pas suasana rumah lagi nggak biasa. Ada yang bilang setelah nonton berita sedih, ada juga yang ngaku muncul pas dapur bau gosong. Nunung belum percaya. Tapi penasaran.
Bukan Cuma Permainan, Tapi Pelarian
Awalnya dia main karena diajak tetangga depan, Bu Reni. Semacam pengisi waktu setelah anak-anak sekolah dan cucian sudah kelar. Tapi lama-lama, ini jadi rutinitas. Ada sensasi kecil waktu gambar mulai muter, apalagi kalau muncul huruf Mandarin berkilau warna emas.
Lalu, entah siapa yang mulai, beredar desas-desus soal scatter hitam. Simbol gelap, muncul jarang, tapi bikin hasil beda. Ada yang simpan tangkapan layarnya, ada pula yang bikin grup khusus bahas itu saja. Nunung ikut grupnya, walau lebih sering diam. Ia lebih suka mengamati. Kadang heran juga, kenapa simbol warna gelap bisa sedemikian diagung-agungkan. Tapi di balik herannya, ada rasa ingin tahu yang makin hari makin besar.
Jumbo Gajah, Scatter Hitam, dan Angka Aneh
Waktu film Jumbo lanjut ke cuplikan suara anak kecil tertawa, Nunung pencet satu tombol. Tidak niat-niat amat, cuma iseng. Lalu, seperti dihitung, scatter hitam muncul tiga kali dalam lima putaran. Ia berhenti sebentar, narik napas. Kok bisa?
Ia ingat kata orang-orang di grup: jangan teriak, jangan panik. Scatter hitam itu sensitif. Kalau kita terlalu semangat, dia kabur. Jadi Nunung cuma senyum kecil. Diseruputnya teh manis yang sudah dingin sejak dua jam lalu.
Hasilnya tidak meledak, tapi lumayan. Cukup buat beli bakso sore nanti kalau malas masak. Tapi bukan uangnya yang bikin hati girang. Lebih ke perasaan aneh: scatter hitam beneran ada. Muncul pas otak kosong, pas tangan cuma iseng gerak. Pas film gajah anak-anak pecahkan rekor, dia pecahkan mitos dalam pikirannya sendiri.
Gacor, Tapi Tidak Setiap Hari
Beberapa orang suka bilang permainan ini bisa dibaca polanya. Tapi makin lama main, Nunung makin sadar, tidak ada yang benar-benar tahu. Hari ini bisa menang, besok bisa ampas. Kadang pakai pola tertentu, kadang pakai baju warna tertentu, kadang sambil muter lagu dangdut lawas. Semua dicoba.
Tapi satu hal yang ia pelajari: scatter hitam datang saat kita tidak terlalu ingin. Sama kayak hujan turun pas cucian baru dijemur. Bukan soal waktu, tapi soal momen. Waktu kita berhenti berharap, kadang justru saat itu kejutan datang.
Nunung tidak menganggap ini serius-serius amat. Ia tahu ini cuma hiburan. Tapi siapa bilang hiburan tidak bisa punya makna? Kalau film Jumbo bisa bikin jutaan orang tertawa sambil nonton gajah animasi, kenapa scatter hitam tidak bisa bikin emak-emak bahagia sebentar?
Dunia Tidak Perlu Selalu Masuk Akal
Sore itu, Nunung cabut colokan rice cooker. Lalu duduk lagi sambil lihat layar ponsel. Tidak ada scatter hitam, tidak ada keajaiban. Tapi rasa penasaran tetap ada. Mungkin besok, mungkin minggu depan. Atau mungkin pas TV nyetel ulang film gajah biru itu.
Mahjong Ways 2 bukan cuma tempat tekan-tekan layar. Tapi juga tempat orang seperti Nunung bisa merasa punya kendali kecil atas dunia yang makin sulit ditebak. Scatter hitam mungkin cuma simbol. Tapi di mata mereka yang menunggu, itu harapan kecil. Harapan yang tidak bisa dibeli, tapi bisa datang tiba-tiba. Seperti tawa dari film anak-anak. Seperti hidup.